16 Agustus 2008

Kami telah menjelajahi bumi

Zakharia 1:7-17

T

uhan ingin mengetahui keadaan bumi? Benar! Inilah yang terekam dalam mimpi nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido, ini kali Tuhan mengutus malaikatnya untuk menjelajahi bumi dengan menunggang kuda merah, merah jambu dan putih. Tugas mereka adalah untuk memeastikan keadaan bumi saat itu apakah berada dalam kondisi yang tenang dan aman atau tidak. Dalam sebuah percakapan singkat dengan Zakharia, beginilah situasi bumi saat itu, “berbicaralah mereka kepada malaikat Tuhan yang berdiri diantara pohon-pohon murad itu, katanya:Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya keadaan bumi itu tenang dan aman” (ay.11). Seorang malaikat yang lain merespon laporan itu dengan mengatakan akan terjadi pembaharuan atas Yerusalem dan Yehuda yang telah tujuh puluh tahun lamanya dimurkai Tuhan, karena kesalahan nenek moyang mereka yang bertingkah laku buruk dan jahat, (1:4). Setelah tujuh puluh tahun lamanya barulah mereka bertobat (1:6). Sampai Tuhan mengutus para malaikat-Nya tadi.

Benarkah laporan itu? Dapatkah bumi dalam keadaan demikian? Pasti ada ketidakpercayaandalam diri kita pada berita tersebut. Namun kita harus meyakini seorang malaikat utusan Tuhan tidak akan berkata bohong, apalagi membohongi Tuhan. Berita yang dibawa malaikat Tuhan tadi hendaknya menjadikan kita lebih optimis dalam bumi ini. Memang situasi bumi saat ini selalu berada dalam ketidaknyamanan, dimana keadilan sulit didapat, kebenaran mulai langka. Kejahatan meningkat dan perusakan ciptaan Tuhan terjadi di mana-mana.

Mengapa kita harus optimis? Karena di zaman nabi Zakharia keadaan bumi sempat dilaporkan dalam keadaan tenang dan aman. Artinya situasi yang sama daat inipun bukan hal yang mustahil dapat kita rasakan. Situasi tenangdan aman itu dapat kita ciptakan, asal ada kemauan dari semua pihak untuk menciptakannya. Pada sisi lain situasi tenang danaman kalau Tuhan mau, dapat saja Tuhan yang ‘menyulapnya’, seperti kejadian air bah zaman Nuh atau seperti Sodom dan Gomora, hanya kalau itu jalan yang ditempuh Tuhan lalu dimanakah peran dan tanggungjawab manusia? Manusia hanya mengacau, lalu Tuhan yang menenangkan dan begitu seterusnya. Itu bukan situasi yang dikehendaki Tuhan. Sebab bumi kita diciptakan untuk diperbaharui bukan untuk dilenyapkan. Tuhan menginginkan kitalah yang berperan besar menciptakan ketenangan dan keamanan itu.

Jangan kita berputus asa menghadapi situasi saat ini yang justru akan memperburuk citra bumi di mata Tuhan, tapi marilah kita bersatu hati menciptakan ketenangan dan keamanan mulai dalam keluarga, sesama saudara, sesama tetangga, sebangsa baru ke lingkup yang lebih besar lainnya. Bersama kita bisa!!! Sehingga Tuhan pun ketika mengutus malaikatNya untuk menjelajahi bumi kembali akan senang bila mendengar berita bumi saat ini dalam keadaan tenang dan aman. (by:BTK)

Tidak ada komentar: